Minggu, 05 Oktober 2014

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA



 

 BAB I
PENDAHULUAN


1.1.   Latar Belakang
           Pemahaman perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar harus memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka mendapatkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Pada pasar ini permintaan dan penawaran bergerak secara leluasa. Karena dalam pasar ini terdapat banyak penjual dan pembeli. Sehingga harga yang terbentuk dikarenakan keinginan produsen dan konsumen. Karena permintaan mencerminkan konsumen dan penawaran mencerminkan produsen. Bentuk pasar persaingan sempurna terdapat terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa ( pertukangan, kerajinan ).
            Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli. Artinya jumlah penjual dan pembeli sama-sama banyak, maka harga tidak bisa dipengaruhi oleh satu penjual atau pembeli saja. Sehingga penjual dan pembeli telah menerima tingkat harga yang terbentuk didalam pasar sebagai fakta yang tidak dapat diubah.
Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.









1.2.   Rumusan masalah
1.1.1.         Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna
1.1.2.        Permintaan dan penawaran dalam pasar persaingan sempurna
1.1.3.        Memaksimumkan keuntungan jangka pendek di pasar persaingan sempurna
1.1.4.        Memaksimumkan keuntungan jangka panjang di pasar persaingan sempurna
1.1.5.         Kesimbangan jangka pendek dan panjang pasar persaingan sempurna
1.1.6.        Grafik pemaksimuman keuntungan jangka pendek
1.1.7.         Biaya marginal dan kurva penawaran   
1.1.8.        Operasi perusahaan dan industri dalam jangka panjang
1.1.9.        Kurva penawaran industri dalam jangka panjang
1.1.10.     Kebaikan dan keburukan pasar  persaingan sempurna


1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah
1.3.1.        Untuk mengetahui ciri-ciri pasar persaingan sempurna.
1.3.2.       Untuk mengetahui pemaksimuman keuntungan jangka pendek.
1.3.3.       Untuk mengetahui operasi perusahaan dan industri dalam jangka panjang.
1.3.4.       Untuk mengetahui kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna.












BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

1.1.1.      Struktur dan karakteristik Pasar Persaingan Sempurna.
A.  Struktur Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adaah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi efisiensinya.
Dalam analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan sektor pertanian.
B.  Karakteristik pasar persaingan sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:
1.    Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product). Artinya barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
2.    Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect
knowledge)
.  Dalam artian pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Sehingga para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
3.    Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk merubah harga.
4.    Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker) berarti perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar.
5.    Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit). Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dilakukan dengan mudah. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkan tersebut.

1.1.2.      Permintaan dan Penawaran Pasar Persaingan Sempurna
A.    Permintaan
- Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan  penawaran. 
- Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah. 
edit1
Diagram 8.1.a Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
Diagram 8.1.b Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.

B.     Penawaran
- Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
- Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0). 

02
Diagram 8.2.a Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
Diagram 8.2.b Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).

1.1.3.      Memaksimumkan keuntungan jangka pendek di pasar persaingan sempurna
A.    Pemaksimuman keuntungan jangka pendek
v  Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut:
Ø  Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan perbedaan di antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keuntungan maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah paling maksimum.
Ø  Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marginal(MR) sama dengan biaya marginal(MC) atau MR = MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungan apabila menambah produksinya ketika MR > MC.

v Jumlah Produksi dan Biaya Produksi

Jumlah produksi
(1)
Biaya tetap
(2)
Biaya berubah
(3)
Biaya total
(4)
Biaya marginal
(5)
Biaya tetap rata-rata
(6)
Biaya berubah rata-rata
(7)
Biaya total rata-rata
(8)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0
100
180
240
280
300
380
530
780
1160
1700
100
200
280
340
380
400
480
630
880
1260
1800
100
80
60
40
20
80
150
250
380
540
-
100
50
33.3
25
20
17.7
14.3
12.5
11.1
10
-
100
90
80
70
60
63.3
75.7
97.5
128.9
170
-
200
140
113.3
95
80
80
90
110
140
180

Pada dasarnya data tersebut menjelaskan:
·         Kolom(1) ditunjukkan berbagai jumlah produksi yang dapat dicapai.
·         Kolom(2) menggambarkan biaya tetap total yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli input tetap ynga di gunakan dalam proses produksi.
·         Kolom(3) menunjukkan biaya tetap biaya berubah total yaitu semua biaya yang dibelanjakan untuk membeli input berubah (tenaga kerja).
·         Dengan menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya berubah total diperoleh biaya total, yaitu seperti ditunjukkan dalam kolom (4).
·         Kolom (5) menunjukkan biaya marginal, yaitu tambahan biaya yang perlu dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.
·         Kolom (6) menunjukkan biaya tetap rata-rata, yaitu biaya tetap dibagi dengan jumlah produksi.
·         Kolom (7) menunjukkan biaya berubah rata-rata, yaitu biaya berubah total dibagi jumlah produksi.
·         Biaya total ditunjukkan dalam kolam (8), biaya ini menunjukkan biaya per unit untuk menghasilkan barang.

Ciri-ciri kurva berbagai jenis biaya adalah:
Ø   Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tetapi setelah satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepat.
Ø      Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total.
Ø      Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil.
Ø    Biaya berubah rata-rata , biaya total rata-rata dan biaya marginal mempunyai sifat yang sama. Pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut semakin menurun apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang lebih tinggi apabila produksi ditambah.

v  Jumlah Produksi dan Hasil Penjualan


 










-          Data kolom 1 menggambarkan jumlah produksi yang dapat dicapai.
-          Data kolom 2 menunjukkan tingkat harga barang yang diproduksi, Harga seunit tetap Rp 150 ribu oleh karena produsen tersebut berada di pasar persaingan sempurna.
-          Data kolom 3 menunjukkan hasil penjualan total yang akan diterima produsen pada berbagai tingkat produksi. Data tersebut menggunakan rumus :             TR = P x Q
TR : jumlah hasil penjualan
P : tingkat harga
Q : jumlah produksi
-          Data kolom 4 menunjukkan hasil penjualan rata-rata.    AR=P
-          Data kolom 5 menunjukkan hasil penjualan marjinal yaitu tambahan hasil penjualan yang disebabkan oleh pertambahan seunit barang yang dijual.

v  Pendapatan Rata-Rata dan Pendapatan Marjinal
Q
Px
TR
MR
AR
1
5
5
5
5
2
5
10
5
5
3
5
15
5
5
4
5
20
5
5
5
5
25
5
5




 







Keterangan :
TR       = total revenue = P x Q
MR      = marginal revenue      = ∆TR/∆Q
AR      = average revenue        = TR/Q
SRMC = Short Run Marginal Cost (Biaya Marjinal Jangka Pendek)
SRAC = Short Run Average Cost (Biaya Rata-Rata Jangka Pendek)
SRAVC           = Short Run Average Variable Cost ( Biaya Rata-Rata Variabel Jangka Pendek)

            Sesuai tabel dan gambar di atas, maka besarnya MR = Px = AR yang juga merupakan kurva permintaan (D) yang dihadapi oleh perusahaan. Kurva tersebut berbentuk horizontal sebab perusahaan hanya menerima harga pasar dan tidak dapat menentukan harga pasar itu.
            Besarnya output yang dapat memberikan laba maksimum adalah sebanyak QE. Laba maksimum perusahaan tersebut dapat dihitung dengan jalan mengurangi penerimaan total dengan total biaya (TR-TC). Pada gambar di atas besarnya penerimaan total (TR) yaitu penerimaan per unit (0P) kali jumlah output, sehingga :
TR = P x Q
TR = 0P x 0QE = 0PAQE
Besarnya biaya total adalah biaya per unit (AC) kali jumlah output, sehingga :
TC = AC x Q
TC = 0C x 0QE = 0CBQE
Dengan demikian besarnya keuntungan bersih adalah :
TR – TC = 0PAQE – 0CBQE = CPAB
Keuntungan ini merupakan keuntungan terbesar.
            Melalui pendekatan matematik dapat dijelaskan mengapa jika MC=MR mencerminkan kuantitas optimal (QE) yang akan menghasilakn keuntungan terbesar. Pendekatan matematik tersebut yaitu :
π = TR – TC
Karena baik TR maupun TC merupakan fungsi dalam Q, maka profit pun merupakan fungsi dalam Q. Sehingga :
π (Q) = TR (Q) – TC (Q)
π maksimum dapat dicari sebagai berikut :
 = 0 atau   = 0
Nilai Q yang diketemukan pasti menghasilkan phi yang ekstrim. Dan selanjutnya untuk menjamin bahwa nilai phi merupakan nilai yang ekstrim maksimum, maka langkah berikutnya yaitu :
 < 0



v  Keuntungan Normal atau Lebih Normal
(iii) Titik Tutup Usaha
 
        i.            Perusahaan yang memperoleh untung lebih normal ditunjukkan dalam gambar (i). Hal tersebut dapat terjadi jika harga adalah lebih tinggi dari biaya rata-rata paling minimum. Jadi apabila harga adalah P0 perusahaan akan mendapat keuntungan luar biasa. Keuntungan ini dicapai pada waktu jumlah produksi adalah Q0 dan besarnya keuntungan luar biasa tersebut adalah AEP0B.
      ii.            Gambar (ii) menunjukkan keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian tetapi masih dapat beroperasi, yaitu harga adalah lebih rendah dari biaya total rata-rata, tetapi lebih tinggi daripada biaya berubah rata-rata. Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan adalah sebanyak OQAB dan hasil penjualannya adalah sebanyak OQEP serta kerugian minimum yang ditanggung perusahaan adalah sebesar PEAB.
    iii.            Gambar (iii) menunjukkan keadaan yang menyebabkan perusahaan akan menutup usahanya. Tetapi hal ini tidaklah berarti bahwa perusahaan itu dengan serta merta membubarkan usahanya, Di dalam jangka pendek dimisalkan perusahaan tidak mempunyai waktu untuk membubarkan kegiatannya, yaitu ia tidak dapat menjual harta-harta yang dimilikinya. Dengan demikian perusahaan dianggap baru berada pada tingkat menghentikan kegiatan memproduksinya atau “shutdown” dan belum pada tingkat membubarkan perusahaan dan meninggalkan industri tersebut.

1.1.4.      Memaksimumkan Keuntungan Jangka Panjang di Pasar Persaingan Sempurna

A.  Keuntungan Jangka Panjang

Di dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntungan yang luar biasa (melebihi normal). Keuntungan luar biasa akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut.
Dalam keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan yang sementara. Kerugian mendorong  beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari industri tersebut.
Hal tersebut menunjukkan bahwa di dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna cenderung untuk memperoleh keuntungan normal saja.


B.  Kurva Penawaran Industri Dalam Jangka Panjang
Perubahan-perubahan biaya produksi dalam jangka panjang akan mempengaruhi kurva penawaran. Berdasarkan kepada sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang, kurva penawaran industri dalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu:
Ø  Biaya jangka panjang yang tidak berubah,
Ø  Biaya jangka panjang yang semakin meningkat,
Ø  Biaya jangka panjang yang semakin menurun,

Jadi jika dalam jangka pendek perusahaan berada pada ekuilibrium apabila MC=MR dan MC sedang menaik, sehingga pendapatan total dapat menutupi biaya produksi. Atau dengan kata lain, perusahaan mendapat laba murni, Namun adakalanya perusahaan menderita kerugian. Sedangkan dalam jangka panjang perusahaan berada pada ekuilibrium dengan tidak mendapat laba murni. Pada ekuilibrium jangka panjang ini tidak ada kecenderungan perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan industri, sebab perusahaan memperoleh hasil laba investasi normal.

1.1.5.      Kesimbangan Jangka Pendek dan Panjang Pasar Persaingan Sempurna
A.   Keseimbangan Jangka Pendek
            Ada 2 syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan berada dalam keseimbangan:
·         Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi paling tidak bila biaya variable adalah sama dengan penerimaan total atau biaya variable rata-rata sama dengan harga p. dalam kondisi ini perusahaan hanya menanggung kerugian biaya tetap, dimana biaya ini dengan atau tanpa produksi  tetap harus harus dikeluarkan. Tetapi jika AVC lebih kecil dari harga, maka perusahaan tidak mampu menutupi lagi beban biaya tetap. Kegiatan produksi hanya menambah beban, karena itu produksi sebaiknya diberhentikan.
·         Perusahaan memproduksi pada saat MR=MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum atau, dalam kondisi buruk kerugian minimum.

B.     Keseimbangan Jangka Panjang
Pada kuantitas ini perusahaan hanya memperoleh laba normal. Dalam jangka panjang perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik hanya memperoleh laba normal. Hal ini terjadi karena pada pasar persaingan monopolistik tidak ada hambatan yang berarti bagi masuknya perusahaan akan semakin mengecil. Semakin banyak perusahaan baru masuk kedalam suatu industry, semakin besar kapasitas produksi, sehingga dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh laba normal.



1.1.6.      Grafik pemaksimuman keuntungan jangka pendek




 








            Pada gambar di atas diperlihatkan ada dua kurva yaitu kurva TC yang menunjukkan total biaya dan kurva TR yang menunjukkan total pendapatan. Jika kuantitas yang diproduksi sebesar Q1, maka kurva biaya total berada di atas kurva pendapatan total dan terletak pada jarak yang terlebar. Hal ini berarti perusahaan mengalami rugi maksimum. Kerugian akan terus dialami perusahaan hingga produksi mendekati Q2. Jika perusahaan memperluas produksinya hingga mencapai outout sebanyak Q2 maka perusahaan tidak mendapat keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian. Perusahaan dikatakan ada dalam posisi break even point (lihat titik A dan D). Apabila kuantitas yang diproduksi diperluas hingga mencapai antara Q2 – Q4, maka perusahaan akan mengalami keuntungan karena pendapatan total berada di atas biaya total. Keuntungan maksimum terjadi pada saat memproduksi output sebanyak Q3. Besar keuntungan maksimum yaitu sebesar jarak dari B ke C, atau pada saat kemiringan kurva TR sama dengan kemiringan kurva TC. Kemiringan kurva TR adalah sebesar ∆TR/∆Q atau sama dengan MR. Kemiringan kurva TC adalah sebesar ∆TC/∆Q atau sama dengan MC. Jadi profit maksimum dicapai saat memproduksi barang pada tingkat MR=MC.
            Jadi,  pada saat kemiringan kurva TC menurun maka perusahaan mengalami rugi, dan pada saat kemiringan kurva TC naik maka perusahaan memperoleh keuntungan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keuntungan maksimum terjadi saat MR=MC dan MC sedang menaik.
            Seperti halnya dengan penggambaran dengan menggunakan angka-angka, dengan secara grafik pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat ditunjukkan dengan dua cara, yaitu :
·         Dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan total
·         Dengan grafik yang menunjukkan biaya marginal dan hasil penjualan marginal.

1.1.7.      Biaya marginal dan kurva penawaran
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan perkaitan diantara harga suatu barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Dalam bagian ini akan diterangkan bahwa semenjak ia memotong kurva AVC, kurva biaya marginal (MC) dari suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna adalah merupakan kurva penawaran dari perusahaan tersebut. Ada dua kurva penawaran yaitu kurva penawaran perusahaan dan kurva penawaran industri.

1.1.8.      Operasi Perusahaan dan Industri Dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu yang di dalam jangka pendek tidak dapat dilakukan. Perusahaan dapat menambah faktor-faktor produksi yang di dalam jangka pendek adalah tetap jumlahnya. Kemungkinan ini menyebabkan perusahaan tidak lagi mengeluarkan biaya tetap, semuanya adalah biaya berubah. Apabila suatu perusahaan tidak dapat menutupi biaya berubahnya, ia tidak akan membubarkan usahanya, tetapi hanya akan menghentikan kegiatan produksinya.perubahan lain yang mungkin berlaku dalam jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan upah tenaga kerja dan kenaikan harga-harga umum. Perubahan ini akan mempengaruhi biaya produksi di setiap perusahaan.
Dengan adanya kemungkinan untuk membuat penyesuaian-penyesuaian tersebut keadaan dalam perusahaan dan industri akan mengalami perubahan, dua hal yang harus diperhatikan:
·         Keadaan yang wujud apabila permintaan bertambah
·         Keadaan yang wujud apabila permintaan berkurang.


1.1.9.      Kurva Penawaran Industri Dalam Jangka Panjang
Perubahan-perubahan biaya produksi dalam jangka panjang akan mempengaruhi kurva penawaran. Berdasarkan kepada sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang, kurva penawaran industri dalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu:
A.  Industri Skala Biaya Konstan (Constant Cost Industry)
Penambahan penggunaan  factor produksi karena masuknya perusahaan baru, tidak akan menaikkan harga factor produksi (Diagram 8.8.a).
Bila permintaan pasar meningkat (kurva permintaan D1 bergeser ke D2), harga output meningkat ke P2 (Diagram 8.8.b)
08
B.  Industry Skala Biaya Menaik (Increasing Cost Industry)
        Masuknya perusahaan – perusahaan baru menyebabkan harga factor produksi naik, sehingga terjadi perubahan stuktur biaya dan pergeseran titik keseimbangan.
    Diagram 8.9.a  Struktur biaya sebelum masuknya perusahaan lain.
    Diagram 8.9.b  Struktur biaya setelah masuknya perusahaan lain.
    Diagram 8.9.c  Menunjukkan peningkatan permintaan (D1 – D2).
09
C.  Industri Skala Biaya Menurun (Decreasing Cost Industry)
Masuknya perusahaan – perusahaan lain ke dalam industri justru menurunkan harga factor produksi karena efisiensi skala besar (large scale  economies). Akibatnya struktur biaya jadi lebih murah (Diagram 8.10.a ke Diagram 8.10.b). Diagram 8.10.c  Meningkatnya permintaan (D1—D2) menaikkan harga jual ke P2 yang mengundang masuknya perusahaan lain.
10

1.1.10.  Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna.
Keadaan pasar yang bersifat persaingan sempurna banyak yang di gunakan sebagai pemisalan di dalam analisis ekonomi. Kebanyakan analisis ekonomi menganggap bahwa persaingan sempurna adalah struktur pasar yang lebih ideal dari jenis pasar lainnya. Ini di sebabkan oleh beberapa kebaikan dari pasar persaingan sempurna. Namun demikian ia juga mempunyai beberapa keburukan. Sebagai penutup kepada uraian mengenai pasar persaingan sempurna, dalam bagian ini akan di perhatikan kebaikan dan keburukan dari pasar tersebut.
A.   Kebaikan dari pasar persaingan sempurna adalah :
- Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
- Kebebasan bertindak dan memilih
B.   Keburukan dari pasar persaingan sempurna adalah :
- Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
- Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
- Membatasi pilihan konsumen
- Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
- Distribusi pendapatan tidak selalu merata






SOAL LATIHAN (KASUS)
1.        Soal :
Sebuah perusahaan jam beroperasi dalam pasar persaingan sempurna. Biaya produksi dinyatakan sebagai C = 100 + Q2, dimana C adalah biaya. Biaya tetap (FC)
Adalah 100. jika harga jual jam per unit adalah 60:
Berapa jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimal?
Berapa besar laba maksimal?
Jawab
Dalam pasar persaingan sempurna, produsen adalah penerima harga (price taker)  Karena itu fungsi penerimaan total TR = P x Q = 60Q
MR =  = 60
Jika  C = 100 + 2Q maka biaya marjinal (MC) adalah   atau MC = 2Q
a)      Laba maksimal tercapai pada saat
MR = MC
60 = 2Q
Q = 30 unit
      Jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimum adalah 30 unit.
b)      Besar laba maksimum (maks) jika
C = 100  + Q2
AC =  + Q
Pada saat Q = 30 maka AC =     + 30  = 33
maks = Q (P- AC) = 30(60 - 33 )    =  800                                 



2.        Soal:  
Di dalam sebuah pasar output berstuktur persaingan sempurna, jumlah perusahaan adalah 1.000. Dalam jangka pendek setiap perusahaan memiliki kurva penawaran Qs = -200 + 50P, dimana Qs adalah output tiap perusahaan; P adalah harga. Permintaan pasar:
Q = 160.000 – 10.000P
a)    Hitung harga keseimbangan pasar jangka pendek
b)     Jelaskan bila ada perusahaan yang memutuskan untuk memproduksi
        lebih sedikit atau lebih banyak dari output tingkat keseimbangan.
      Jawab
a)  Penawaran Total : Qs   =   (-200 + 50P) x 1.000
                                                 =    -200.000 + 50.000P
 Keseimbangan pasar
 Qs  =  Qd
 -200.000 + 50.000P  =  160.000 – 10.000P
 60.000P  = 360.000
 P  =  6
 Q = 160.000 – 10.000P
    = 160.000 – 10.000(6)
    = 100.000 unit
Harga keseimbangan pasar adalah 6/ unit, dengan total output 100.000 unit
Karena jumlah perusahaan 1.000 maka setiap perusahaan mencapai keseimbangan bila memproduksi 100 unit (100.000/1.000 unit). Juga karena perusahaan beroperasi dalam pasar persaingan sempurna, maka:
1)  Perusahaan berposisi sebagai penerima harga, dimana D = AR = MR = P = 6
2)  Kurva biaya marjinal perusahaan adalah kurva penawaran perusahaan.
    Qs  =  -200 + 50P, atau  P = 4 + 1/50 Qs
    MC = 4 + 1/50 Qs
    Perusahaan mencapai keseimbangan bila,
                Qs = -200 + 50P
                      = -200 + 50(6)
                      = 100 unit
   c)    Bila salah satu perusahaan memutuskan untuk tidak berproduksi
           (Qs = 0)
           MC = 4 + 1/50 Qs
                  = 4
 MC < P perusahaan tidak memperoleh laba maksimum sebab jika output ditambah akan meningkatkan laba. Bila salah satu perusahaan memutuskan memproduksi lebih banyak dari tingkat keseimbangan (Qs > 100, misal 200)
         MC = 4 + 1/50 (200)
                  = 8
MC > P perusahaan rugi karena bila Qs > 100, menambah output berarti menambah kerugian.


















BAB III
PENUTUP

1.4 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari karya tulis ini adalah :
1.       Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
2.      Pasaran persaingan sempurna merupakan pasaran barang yang ideal karena mempunyai ciri-ciri yang memaksimumkan kesejahteraan masyarakat
3.      Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah
a.    Perusahaan adalah pengambil harga
b.   Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
c.    Menghasilkan barang yang serupa
d.   Terdapat banyak perusahaan di pasar
e.    Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna
4.      Keberadaan pasar persaingan sempurna secara realitas tidak ada, karena ia hanya ada secara teori. Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep pasar persaingan sempurna dalam arti, variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara penawaran dan permintaan pasar.














DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono.2005.Mikroekonomi Teori Pengantar (edisi ketiga), Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta
Nuraini, Ida.2001.Pengantar Ekonomi Mikro, Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

4 komentar:

  1. mau nanya, keseimbangan pasar apakah beda dengan persaingan perusahaan

    BalasHapus
  2. mau tnya dong kalo P=50-6Qs ? itu ngitungnya gimana
    thanks

    BalasHapus
  3. terima kasih banyak , berkat artike ini tugas saya rampung

    BalasHapus
  4. macam macam biaya variablenya apa ya?

    BalasHapus